Minggu, 04 Mei 2014

Promosi Penjualan Ritel


PROMOSI PENJUALAN RITEL
Strategi Promosi Perdagangan Ritel
 Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
            Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
1.      Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
2.      Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
3.      Memperkenalkan barang atau jasa baru.
Bauran Promosi
Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa promosi dari satu produk sama agar promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan. Hubungan promosi dengan penjualan yaitu promosi dapat meningkatkan angka penjualan. Pada umumnya setelah angka penjualan cukup tinggi, suatu badan produksi atau distributor akan mengurangi kegiatan promosi.
Bauran promosi (promotion mix) menurut Kotler (2005: 264-312)
Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu :
1) Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2) Sales Promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3) Public relation and publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citera perusahaan atau produk individualnya.
4) Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
5) Direct marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Strategi Pemilihan Media
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Adapaun maksud dengan media menurut Fandy Tjiptono (1995 : 224) adalah salura penyampaian peran komersial kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, Short Message Service (SMS) internet dan email.
Ada beberapa cara untuk menentukan tujuan periklanan, yaitu
      1.      Inventory Approach.
Dalam pendekatan ini, tujuan periklanan ditentukan dari kumpulan berbagai tujuan perusahaan yang dilihat dari seluruh sudut pandang pemasaran perusahaan. Dengan demikian pemasar dapat menyadari bahwa ada banyak tujuan berbedayang bisa ditekankan dalam periklanan dan pemilihan tujuan hendaknya mempertimbangkan tujuan pemasaran lainnya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah tujuan dapat dipilih mungkin tidak feasible atau malah bertentangan.
      2.      Hierarchy Approach
Pendekatan ini didasarkan pada dugaan bahwa sebelum membeli produk, pelanggan melewati tahapan – tahapan variable psikologis. Oleh karena itu tujuan periklanan haruslah meggerakkan tahapan – tahapan tersebut dalam suatu hirarki. Tujuan periklanan misalnya menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu perhatian yang lebih besar dan minat membeli. Atau dapat pula mempengaruhi pemahaman, perasaan, emosi, motivasi, keyakinan, minat, keputusan, citra, asosiasi, ingatan dan pengenalan pelanggan.
      3.      Attitudinal Approach
Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan periklanan adalah mempengaruhi struktur sikap. Tujuan – tujuan periklanan dapat berupa sebagai berikut :
a.       Mempengaruhi dalam pemilihan kriteria untuk mengevaluasi merek dari kelas produk tertentu
b.      Menambah karakteristik pada hal – hal yang dianggap menonjol pada kelas produk.
c.       Mengubah persepsi terhadap merek pada beberapa karakteristik prosuk tertentu.
d.      Mengubah persepsi terhadap merek yang bersaing pada beberapa karakteristik produk tertentu.
Pendekatan ini adalah penyempurnaan dari pendekatan hirarki, dimana pendekatan ini berupaya menghubungkan tujuan periklanan dengan tujuan pemasaran. Tugas – tugas periklanan tersebut selanjutnya bisa dipakai untuk menentukan tujuan media.
Prosedur pemilihan media
Pemilihan media memerlukan dua keputusan yaitu media apa yang akan dipergunakan dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat dipergunakan untuk menentukan pemilihan media.
a.      Cost per Thousand Contacts Comparison.
Pemilihan media dilakukan berdasarkan jumlah kontak yang terjadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya.
Ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam metode ini. Pertama, metode ini tidak memperhitungkan kualitas khalayak. Misalnya iklan kosmetik yang baca 1.000 wanita di sebuah tabloid, maka nilainya akan berbeda jika dibaca 1.000 pria. Kedua, metode ini tidak memperhitungkan peluang perhatian khalayak atau dengan kata lain memperhitungkan kekuatan dampak media terhadap audiensi. Misalnya pembaca majalah remaja lebih berpeluang melihat iklan lebih banyak daripada pembaca majalah ilmiah. Dan ketiga, metode ini tidak meperhitungkan kualitas editorial media yang digunakan
b.      Matching of Audience and Media Characteristics
Pendekatan ini menentukan target khalayak lalu membandingkan karakteristiknya dengan karakteristik berbagai media.
            Kriteria untuk menilai objektivitas pengambilan keputusan media adalah sebgai berikut :
a.       Thoroughness, yaitu benar – benar mempertimbangkan segala aspek dalam proses pemilihan media
b.      Progressiveness, yaitu media yang dipilih memiliki dampak yang maksimal
c.       Measure – Mindedness, yaitu mempertimbangkan berbagai aspekndari exposure
d.      Practically, yaitu pemilihan iklan berdasarkan fakta
e.       Optimistic, yaitu pemilihan media memberikan masukan bagi pengalaman pengambil keputusan.

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi
1.      Media cetak
Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih.
Jenis – jenis media cetak terdiri atas :
a.       Surat kabar
b.      Majalah
c.       Tabloid, brosur, selebaran, dll
2.      Media elektornik
Yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran.
Jenis – jenis media elektronik terdiri atas :
a.       Televisi
b.      Radio
3.      Media luar ruangan
Yaitu media iklan yang dipasang di tempat – tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian.
Jenis – jenis media luar ruangan terdiri atas :
a.       Billboard
b.      Baliho
c.       Poster
d.      Spanduk
e.       Umbul – umbul
f.       Balon raksasa
4.      Media lini bawah
Yaitu media – media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.
Jenis – jenis media lini bawah terdiri atas :
a.       Pameran
b.      Direct mail
c.       Point of Purchase
d.      Merchandising Schemes
e.       Kalender
Promosi penjualan
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.
Strategi Promosi Perdagangan Ritel
Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
1.  Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
2.  Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
3.  Memperkenalkan barang atau jasa baru.
Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankun perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya.
Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
1.  Tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.
2.  Ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.
3.  Pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.
4.  Cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.
5. Berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen.
Publisitas
Publisitas adalah suatu stimulasi non-personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarluaskan di radio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.
Publisitas merupakan suatu rangsangan yang tidak bersifat pribadi/perorangan dan permintaan untukbarang, jasa atau unit usaha dengan memasang berita yangmempunyai nilai komersial di radio, TV atau panggung,tanpa dibayar oleh perusahaan sponsor atau perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari publisitas tersebut.
Kegiatan publisitas ini berbeda dengan ketiga kegiatan promosi lainnya, karena tidak seluruhnya diawasi olehperusahaan. Semua perusahaan berusaha menciptakan hubungan masyarakat yang baik, sehingga dapat menerima publisitas yang baik. Akan tetapi pengaruh perusahaan terbatas terhadap hubungan masyarakat yang buruk dan publisitas yang jelek yang didapatkannya, sehingga adalah sama pentingnya bagi perusahaan untuk mengurangi publisitas yang jelek dengan menciptakan publisitasyang baik.
Personal Selling
            Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan. Personal selling dapat juga digunakan untuk macam – macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap barang tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan sebagainya. Sebagai komponen “promotional mix”, personal selling memungkinkan penjual untuk:
a. Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli, sehingga dapat mengamati dari dekat karateristik dan kebutuhan calon pembeli.
b. Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli, mulai dari hubungan perdagangan hingga hubungan persahabatan yang erat. Dalam banyak hal, penjual bersikap mengalah terhadap pembeli, ia harus menggunakan segenap kemampuannya untuk merayu calon pembeli. Tetapi ada kalanya untuk mendapatkan “order” penjual mengadakan tekanan atau melakukan tindakan – tindakan yang dapat merugikan pembeli. Namun pada umumnya, penjual berusaha menjaga hubungan baik dengan para langganannya.
c. Mendapat tanggapan dari calon pembeli. Berbeda dari pengiklanan, personal selling menyebabkan pembeli potensial merasa sulit untuk tidak memperhatikan apa yang dikatakan penjual.
Bentuk-bentuk personal selling
1.      Retail selling adalah tenaga penjual melakukan penjual dengan jalan melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan.
2.      Field selling adalah tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain-lain.
3.      Executive selling adalah pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan.
Tugas Personal Selling antara Lain yaitu:
1.      Mencari calon pembeli (prospekting)
2.      Komunikasi (communication)
3.      Mengumpulkan informasi (information gathering)
4.      Pelayanan (servising)
5.      Pengalokasian (allocation)


Ritel Kredit
Kredit Ritel adalah kedit yang pelayanannya dilakukan melalui prakarsa oleh kancapem, kanca atau kanwil yang dapat diputus tingkat kancapem, kanca atau kanwil. Besar kredit yang ditangani adalah sampai dengan 5 milyard Pedoman BRI.
Adapun menurut Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Ritel (PPK BISNIS RITEL BRI) 2001 mendefinisikan Kredit Ritel adalah kredit dengan total exposure (individual maupun group) sampai dengan Rp. 5 Milyar baik direct maupun contingent untuk kegiatan usaha yang produktif dan atau konsumtif, kecuali kredit program, kupedes dan kredit yang disalurkan oleh unit kerja BRI di luar negeri.
Sasaran Kredit Ritel adalah mengembangkan portofolio kredit ritel yang sehat dan menguntungkan melalui pemberian kredit yang memperhatikan asas kehati-hatian dengan memfokuskan pada segmen pasar ritel, serta memberikan pelayanan produk yang sesuai dengan kebutuhan peminjam atau calon peminjaman.
Pembagian Kredit Ritel Menurut Tujuan Penggunaannya
Adapun pembagian kredit ritel menurut tujuan penggunaannya adalah
1.    Kredit Modal Kerja (KMK)
Kredit modal kerja merupakan fasilitas kredit dipergunakan untuk membiayai kebutuhan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan atau perseorangan yang umumnya berjangka waktu pendek (misalnya : 1(satu) tahun maksimal 3 (tiga) tahun). Antara lain sebagai berikut:
1. Kredit modal kerja lokal
2. Kredit modal kerja ekspor
3. Kredit modal kerja impor
2.    Kredit Investasi (KI)
Kredit investasi merupakan fasilitas kredit yang diajukan untuk pembiayaan sktiva tetap dan jangka waktunya umumnya jangka panjang (misalnya : 1 (satu) tahun, umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun atau lebih tergantung masa investasi). Antara lain sebagai berikut :
1.    Kredit investasi lokal
2.    Kredit investasi impor

Sumber :