TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
ARTIKEL
KEBUDAYAAN PULAU DEWATA BALI
Disusun
Oleh :
Nama
: Angga Sanjaya ( 1B215029 )
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pulau
Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal
hingga penghujung dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang
dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian dari Kepulauan Sunda Kecil ini
beribukota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada 8° LS dan 115° BT . Daerah ini pun memiliki
iklim yang teropis seperti daerah Indonesia lainnya. Secara geografis provinsi
Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan Selat Bali di sebelah barat,
Laut Bali di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Selat
Lombok di bagian sebelah timur.
Tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi
selain kota Denpasar sendiri yaitu Ubud sebagai pusat seni yang terletak di
Kabupaten Gianyar yang merupakan dataran tinggi di pulau ini. Sedangkan Kuta,
Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tempat tujuan
pariwisata, baik wisata pantai maupun hanya tempat untuk para wisatawan
beristirahat. Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali terbagi menjadi dua yaitu
suku Bali Aga yang merupakan penduduk asli Bali, kebanyakan dari mereka tinggal
di daerah Trunyan. Kemudian Suku Bali Mojopahit yang merupakan Bali Hindu atau
Bali keturunan dari kerajaan Majapahit. Kebudayaan Bali dapat dikatakan masih
khas atau asli karena masyarakatnya sangat memegang teguh budaya dari nenek
moyang mereka dan belum terpengaruh oleh budaya lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
Pulau
Bali adalah bagian dari kepulauan sunda kecil sepanjang 153 km dan selebar 112
km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″
Lintang Selatan dan 115°14′55″ Lintang Timur yang mebuatnya beriklim tropis
seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali
setinggi 3.148meter. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung
Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu,
Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat ddi bumi. Berbeda
dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri
sungai-sungai.
Berdasarkan
relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang
memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan
gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi
yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan
tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua)
bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan
kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha,
lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas
190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali
memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau
Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Tempat-tempat
penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar;
sedangkan Kuta, Sanur, Nusa Dua dan pantai Lovina yang terletak di Kabupaten
Singaraja adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata
pantai maupun tempat peristirahatan. Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66
km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi
Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Penghuni
pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari
Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik
yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan
datangnya orang-orang Hindu dari India pada 100SM.
2.2
Unsur-Unsur Budaya
1. Agama
Sebagian
penduduk Bali menganut agama Hindu lebih kurang 95% dari jumlah keseluruhan
penduduk yang terdapat di Bali, sedangkan 5% nya menganut agama Islam, Kristen,
Katolik dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup dari ajaran Hindu yaitu untuk mencapai
keseimbangan dan kedamaian hidup, lahir dan batin. Orang Hindu percaya adanya 1
Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud
Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat
beribadah orang Hindu yang banyak ditemui di Bali disebut Pura, Pura sangat
banyak dijumpai di rumah-rumah masyarakat Hindu Bali dalam berbagai bentuk
tergantung dari kondisi ekonomi masyrakat tersebut. Sedangkan tempat-tempat
untuk pemujaan leluhur disebut Sangga. Kitab suci agama Hindu adalah
weda yang berasal dari India.
Masyarakat
Hindu Bali yang meninggal dunia akan diadakan upacara Ngaben yang dianggap
sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari
ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben merupakan upacara pembakaran
mayat yang sudah sangat lazim ditemui di Bali. Hari raya umat agama hindu
adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1
dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya Galungan, Kuningan, Saras
Wati, Tumpek Landep, Tumpek Uduh, dan Siwa Ratri. Kebanyakan dari wisatawan
baik domestik maupun wisatawan asing berkunjung ke Bali untuk melihat atau
bahkan terlibat dalam upacara-upacara keagamaan pada hari raya umat Hindu di
Bali.
2.3 Organisasi Sosial
2. Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat
Bali adalah mengarah pada patrilineal. Sistem kasta yang sangat mempengaruhi
proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya
lebih tinggi apabila menikah dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak
dibenarkan karena akan terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan membuat malu
keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita.
Kemudian di beberapa daerah Bali, diberlakukan
pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), namun saat ini terutama pada
keluarga orang-orang yang terpelajar,
budaya ini sudah tidak diberlakukan lagi.
3. Kemasyarakatan
Terdapat
suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat Bali yang mencakup 2 pengertian Desa
yaitu : Desa Adat dan Desa Dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu
kesatuan wilayah namun desa adat
berhubungan dengan keagamaan atau pun adat istiadat, sedangkan desa
dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat pada bidang
upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas terpusat pada bidang
administrasi, pemerintahan dan pembangunan.
4. Kekerabatan
Adat bagi yang menetap di Bali sesudah menikah
mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat
menetap yang sering berlaku diBali yaitu adat virilokal yaitu adat yang
membenarkan pengantin baru menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat
suami,dan adat neolokal yaitu adat yang menentukan pengantin baru tinggal
sendiri ditempat kediaman yang baru. Penduduk Bali, memiliki rukun warga yang
disebut Banjar yang masing-masing memiliki kepala Banjar dengan sebutan
Kelihan. Banjar dikepalai oleh klian banjar yang bertugas dengan segala urusan
dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan, namun terkadang banjar juga
harus memecahkan soal-soal permasalahan yang mencakup hukum adat tanah, dan
hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan.
5. Bahasa
Sebagian besar masyarakat Bali menggunakan
bahasa Bali dan bahasa Indonesia,bahkan sebagian besar masyarakat Bali adalah
bilingual atau trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing
lainnya merupakan utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan
industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu
bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar yang biasanya di pakai oleh kaum
Sudra, dan bahasa Bali Mojopahit yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus
yang dipakai oleh kaum Brahmana, kaum Ksatrian dan kaum Waisya.
6. Kesenian
Bali
tidak dapat dipisahkan dengan berbagai kesenian yang dimilikinya. Bahkan
sebagian dari masyarakat Bali bermata pencaharian di bidang kesenian, seperti
seni pahat, seni lukis, seni drama dan tari dan seni musik. Seni kebudayaan
tari di Bali pada umumnya di bagi
menjadi tiga kategori, diantaranya adalah wali atau seni tari yang hanya
pertunjukan dalam acara sakral, bebali atau seni tari pertunjukan yang biasanya
untuk upacara dan juga sering di tampilkan untuk menyambut pengunjung yang
datang ke Bali serta balih-balihan atau seni tari yang sifatnya untuk hiburan.
Salah satu jenis seni tarian yang ada di Bali dan sangat populer bagi para
wisatawan adalah Tari Kecak dan Barong.
Jenis musik tradisional Bali sebetulnya
memiliki kesamaan dengan musik tradisional yang ada di banyak daerah lain di
Indonesia. Namun terdapat beberapa ciri khas dalam teknik memainkan dan
gubahannya yaitu dalam bentuk kecak. Seni kecak adalah nyanyian yang konon
menirukan suara kera. Alat musik tradisional di Bali adalah, Gamelan, Jegog,
serta Genggong.
Gambar
1.2 Seni Kebudayaan Tari Bali
7. Makanan Khas
Begitu banyak makanan khas yang terdapat di
Bali, biasanya makanan-makanan asli Bali menggunakan berbagai macam
rempah-rempah untuk memasaknya, sehingga rasa campuran dari rempah tersebut
sangat terasa apabila kita mencicipi makanan asli Bali tersebut. Tiap kabupaten
di Bali memiliki makanan khas contoh nyamakanan tradisional Badung, terdapat
ayam jejeruk, sate lilit ayam, lawar kuwir, dan jukut ares. Untuk daerah
Denpasar sendiri banyak ditemui ayam betutu, nasi campur Bali dan masih banyak
yang lainnya.
Gambar 1.3 Makanan Khas
Bali Bebek Betutu
8. Rumah Adat Bali
Rumah Adat Bali merupakan sebuah penerapan
dari filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang
harus di terapkan di dalamnya, aspek pawongan (manusia sebagai penghuni rumah),
pelemahan ( lokasi atau lingkungan) dan parahyangan. Mereka menganggap kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila
terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tersebut. Untuk itu
pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang
biasa disebut Tri Hita Karana.Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional
Bali selalu dipenuhi dengan pernak-pernik yang berfungsi untuk hiasan, seperti
ukiran dengan warna-warna yang kontras dan alami. Selain sebagai hiasan mereka
juga mengartikan dan maknai tertentu sebagai ungkapan terimakasih kepada sang
pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patung.
Umumnya
Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan
kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya.
Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan bangunan tidak lagi
terpisah-pisah. Bali memiliki ciri khas arsitektur yang timbul dari suatu
tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali itu sendiri yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada. Seperti rumah, pura
sebagai tempat suci umat Hindu, Banjar atau balai pertemuan dan lain-lain.
Gambar 1.4 Rumah Adat
Bali
BAB
III
KESIMPULAN
Pulau
Dewata Bali merupakan salah satu pulau
terindah di dunia yang terletak pada Indonesia, serta menjadi wilayah favorit wisatawan domestik maupun
manca negara. Masyarakat Bali sangat kuat menjaga adat istiadatnya mereka serta
sangat menjunjung tinggi dan menjaga tradisi mereka sampai sekarang.
DAFTAR
PUSTAKA
Dhana, I
Nyoman;1994;Pembinaan Budaya Dalam Keluarga Daerah Bali;Bali: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
http://de-kill.blogspot.com.2009.
“Sekilas Budaya Bali”. Dalam Blogspot.com diunduh Mei 27 2012
http://gemalapritarr.blogspot.co.id/2012/06/artikel-kebudayaan-pulau-dewata-bali.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar